Cara Menjaga Kualitas Air Kolam Tambak - Petani Air
Blogger Jateng

Cara Menjaga Kualitas Air Kolam Tambak

Sebagai pembudidaya yang ingin mendapatkan hasil dan kualitas panen yang unggul pastinya kita akan selalu menjaga kualitas air tambak yang baik untuk ikan atau udang yang kita pelihara.

Air di dalam tambak merupakan hal yang paling utama harus diperhatikan dalam budidaya ikan ataupun udang.

Hal tersebut haruslah diperhatikan bukan hanya setelah tebar benih, namun juga pada saat akan memutuskan akan membuat tambak di lokasi tersebut.


Dalam hal ini untuk mengetahui secara pasti berbagai parameter kualitas air, tentu saja kita harus menggunakan alat-alat analis air yang sesuai dan juga akurat, agar mudah dalam hal memperhatikan dan meenjaga kualitas air tambak tempat ikan ataupun udang di pelihara.

Namun, di Indonesia masih banyak para petani ikan khususnya di daerah pedalaman yang belum memiliki alat-alat ukur air elektroniktersebut. Mereka memilih untuk mengetahui kualitas air dengan cara sederhana.

Hal ini tentulah sangat di sayangkan, disamping para pembudidaya tersebut tidak mengetahui jumlah kandungan partikel-partikel yang berbahaya secara pasti di dalam kolam atau tambak tempat ikan dan udang mereka berkembang biak tentunya hal tersebut juga membuat kinerja para petani menjadi tidak efektif.

Kenapa saya mengatakan tidak efektif? Ya karena hal tersebut memakan waktu yang lama dan hanya menggunakan ilmu menerka-nerka zat (partikel) yang ada di dalam air.

Cara Sederhana atau Dengan Bantuan Alat?

Saya ambil contoh pembudidaya yang tidak menggunakan alat analisis air ingin mengetahui kadar pH (keasaman) air, mereka akan melihat permukaan air dibagian pinggir kolam dan jika terdapat endapan atau seperti busa berwarna merah di pinggir kolam, maka bisa disimpulkan bahwa air kolam mempunyai pH yang rendah (dalam kondisi asam), Sehingga memerlukan kapur untuk menetralkannya.

Hal tersebut memanglah sah-sah saja buat pembudidaya yang sudah meiliki jam terbang yang tinggi dan sudah sering berhasil dalam melakukan hal sederhana ini.

Namun bagaimana dengan pembudidaya pemula yang ingin melakukan cara ini? apakah dengan hal yang sederhana tersebut mengetahui secara pasti jumlah kadar pH yang ada di dalam air? Nah bagaimana cara menentukan jumlah kapur yang akan di gunakan untuk menetralisir keasaman air tersebut?


Jika pembudidaya yang belum punya pengalaman menetralisir kadar asam di dalam tambak menggunakan cara tersebut bisa-bisa malah malah ikan ataupun udang yang ada di dalam air malah keracunan zat kapur berlebih, jika tidak tau takaran yang akan digunakan untuk menetralisirnya.

Kita bandingkan dengan para pembudidaya yang lebih memilih menggunakan alat-alat analisis air yang dijual di pasaran, seperti pH Meter, TDS meter, DO meter dan lainnya.

Mereka hanya tinggal meletakkan alat ukur air (test kit) di dalam air, dan dalam beberapa detik sudah mendapatkan hasil dari kandungan yang mereka cari.

Kita ambil contoh para pembudidaya yang menggunakan alat analisis air untuk mengukur kadar pH dalam air.
Mereka hanya tinggal meletakkan alat analisis pH meter di air kolam untuk mengukurnya dan dalam beberapa detik sudah mendapatkan hasil yang sangat akurat. Sehingga bisa tau jumlah obat ataupunkapur yang pas untuk menetralisir keasaman air tersebut.

Menggunakan alat analisis air dalam berbudidaya sangatlah di anjurkan demi lebih mengefesienkan dan mengefektifkan para pembudidaya dalam memelihara ikan dan udang yang di pelihara hingga mendapatkan hasil panen sesuai dengan keinggannnya.

Nah bagaimana dengan anda? Menggunakan cara sederhana atau menggunakan alat-alat analisis air dalam menjaga kualitas air tambak anda?

Semoga bermanfaat.

sumber: ISW.co.id

Posting Komentar untuk "Cara Menjaga Kualitas Air Kolam Tambak"