Sesuaikan Aerator dengan Ukuran, Bentuk dan Kedalaman Kolam - Petani Air
Blogger Jateng

Sesuaikan Aerator dengan Ukuran, Bentuk dan Kedalaman Kolam

Memilih aerator yang akan digunakan untuk kolam tak melulu soal hal teknis. Aerasi berperan penting untuk menambah kadar oksigen di dalam kolam atau tambak. Ikan memerlukan oksigen untuk pertumbuhan. Rendahnya tingkat oksigen akan menimbulkan banyak masalah. Aerasi menjaga lingkungan di kolam atau tambak menjadi seimbang. Ketika kadar oksigen menurun, sebagian besar organisme yang biasanya berada di dasar kolam atau tambak seperti ganggang dan siput yang biasanya berfungsi sebagai “pembersih”, menjadi mati. Di sisi lain, kekurangan oksigen menyebabkan kolam atau tambak menjadi stagnan, terjadi sedimentasi di dasar kolam, hingga terbentuknya gas beracun yang dapat membunuh ikan dan organisme lain.



Ketika Anda  memutuskan untuk memilih sistem aerasi untuk kolam, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Sebenarnya beragam aerator yang ada sekarang ini, memiliki beragam spesifikasi yang disesuaikan dnegan kebutuhan kolam. Namun, ada beberapa pertimbangan ketika Anda memutuskan menggunakan satu jenis aerator pada kolam atau tambak Anda.

1.       Ukuran kolam dan aerator : Ukuran kolam harus disesuaikan dengan jenis aerator yang akan digunakan. Sebab terlalu banyak oksigen yang didistribusikan ke dalam kolam juga beresiko terhadap keberlangsungan ikan. Dan, ada beberapa pompa mungkin kelihatan besar namun output oksigen yang dihasilkan tidak maksimal. Adapun ukuran kolam, seperti panjang, lebar dan kedalaman perlu Anda periksa sebelum menentukan jenis aerator yang akan digunakan

2.       Kedalaman kolam : Pastikan Anda fokus mengukur kedalaman kolam, karena poin ini memiliki peran penting ketika Anda memilih sistem aerasi yang tepat. Semakin dalam kolam maka akan semakin dibutuhkan aerator yang mempunya kapasitas distribusi oksigen yang tinggi. Lebih baik lagi jika aerator tersebut memiliki piringan diffuser yang memungkinkan difusi oksigen hingga ke dasar kolam.



3.       Bentuk kolam : Jika bentuk kolam Anda oval standar, atau melingkar, maka aerator yang mengadopsi sistem off-the rak sangat disarankan. Sebaliknya, kolam yang bentuknya kurang teratur, membutuhkan aerator yang meminimalisasi stagnasi air pada semua bagian.

4.       Sistem aerator:Ada berbagai jenis aerator kolam dengan kelebihan yang berbeda-beda. Ada surface aerator (aplikasinya pada permukaan air seperti : kincir air tambak, air jet aerator dan turbo pro) dan aerator benam (aerasi di bawah, seperti submerssible pump). Banyaknya gelembung-gelembung oksigen yang dihasilkan pun berbeda-beda.

5.       Kompresor : Bisa dibilang komponen penting pada aerator adalah kompresor, yakni mesin yang memompa udara ke dalam air. Pastikan kompresor pada aerator yang Anda gunakan, minimal dapat mendistribusikan volume udara ke air minimal : 1 psi untuk mendorong gelembung udara sebanyak 27 inci ke dalam badan air.
Memperhatikan kompresor (daya=watt) juga terkait dengan biaya listrik yang akan dibayar ketika menjalankan aerator

Semoga Bermanfaat.

sumber: ISW.co.id
penulis: Momo Regar

2 komentar untuk "Sesuaikan Aerator dengan Ukuran, Bentuk dan Kedalaman Kolam "

  1. Bagaimana cara hitung hitungan kolam untuk mendapatkan aerator yang sesuai,misal kolam 4 meter persegi dengan kedalaman 1meter,aerator ukuran/daya berapa yang tepat?terimakasih jawabannya

    BalasHapus
  2. Apakah kompresor untuk tambal ban, bisa dipakai untuk aerator kolam ikan. Mohon pencerahanya.

    BalasHapus