Memilih aerator yang akan digunakan untuk
kolam tak melulu soal hal teknis. Aerasi
berperan penting untuk menambah kadar oksigen di dalam kolam atau tambak. Ikan
memerlukan oksigen untuk pertumbuhan. Rendahnya tingkat oksigen akan
menimbulkan banyak masalah. Aerasi
menjaga lingkungan di kolam atau tambak menjadi seimbang. Ketika kadar oksigen
menurun, sebagian besar organisme yang biasanya berada di dasar kolam atau
tambak seperti ganggang dan siput yang biasanya berfungsi sebagai “pembersih”,
menjadi mati. Di sisi lain, kekurangan oksigen menyebabkan kolam atau tambak
menjadi stagnan, terjadi sedimentasi di dasar kolam, hingga terbentuknya gas
beracun yang dapat membunuh ikan dan organisme lain.
Ketika Anda
memutuskan untuk memilih sistem aerasi untuk kolam, ada beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan. Sebenarnya beragam aerator yang ada sekarang ini,
memiliki beragam spesifikasi yang disesuaikan dnegan kebutuhan kolam. Namun,
ada beberapa pertimbangan ketika Anda memutuskan menggunakan satu jenis aerator
pada kolam atau tambak Anda.
1. Ukuran kolam dan aerator : Ukuran kolam harus disesuaikan dengan jenis aerator yang akan
digunakan. Sebab terlalu banyak oksigen yang didistribusikan ke dalam kolam
juga beresiko terhadap keberlangsungan ikan. Dan, ada beberapa pompa mungkin
kelihatan besar namun output oksigen yang dihasilkan tidak maksimal. Adapun
ukuran kolam, seperti panjang, lebar dan kedalaman perlu Anda periksa sebelum
menentukan jenis aerator yang akan digunakan
2. Kedalaman kolam : Pastikan Anda fokus mengukur kedalaman kolam, karena poin ini memiliki
peran penting ketika Anda memilih sistem aerasi yang tepat. Semakin dalam kolam
maka akan semakin dibutuhkan aerator yang mempunya kapasitas distribusi oksigen
yang tinggi. Lebih baik lagi jika aerator tersebut memiliki piringan diffuser
yang memungkinkan difusi oksigen hingga ke dasar kolam.
3. Bentuk kolam : Jika bentuk kolam Anda oval standar, atau melingkar, maka aerator yang
mengadopsi sistem off-the rak sangat disarankan. Sebaliknya, kolam yang
bentuknya kurang teratur, membutuhkan aerator yang meminimalisasi stagnasi air
pada semua bagian.
4. Sistem aerator:Ada berbagai jenis aerator kolam dengan kelebihan yang berbeda-beda.
Ada surface aerator (aplikasinya pada permukaan air seperti : kincir air
tambak, air jet aerator dan turbo pro) dan aerator benam (aerasi di bawah,
seperti submerssible pump). Banyaknya gelembung-gelembung oksigen yang
dihasilkan pun berbeda-beda.
5. Kompresor : Bisa dibilang komponen penting pada aerator adalah kompresor, yakni
mesin yang memompa udara ke dalam air. Pastikan kompresor pada aerator yang
Anda gunakan, minimal dapat mendistribusikan volume udara ke air minimal : 1
psi untuk mendorong gelembung udara sebanyak 27 inci ke dalam badan air.
Memperhatikan kompresor (daya=watt) juga terkait dengan biaya
listrik yang akan dibayar ketika menjalankan aerator
Semoga Bermanfaat.
sumber: ISW.co.id
penulis: Momo Regar
penulis: Momo Regar
Bagaimana cara hitung hitungan kolam untuk mendapatkan aerator yang sesuai,misal kolam 4 meter persegi dengan kedalaman 1meter,aerator ukuran/daya berapa yang tepat?terimakasih jawabannya
BalasHapusApakah kompresor untuk tambal ban, bisa dipakai untuk aerator kolam ikan. Mohon pencerahanya.
BalasHapus